Teori strukturasi dipilih Giddens untuk menamai teori sosial yang ia kembangkan. Sedangkan yang menjadi fokus teori ini adalah tiga serangkai isu yang senantiasa terkait dalam teori sosial, yakni:
(1). Tindakan manusia, diri yang terpusat;
(2). Konseptualisasi interaksi dan relasi interaksi dengan institusi;
(3). Pemahaman praktis analisis sosial.
Dua konsep dasar teori strukturasi Anthony Giddens:
1. Agensi.
Istilah agensi, pertama-tama menunjuk pada kapasitas untuk bertindak. Maka, agensi mengimplikasikan kekuasaan. Giddens, kadang menggunakan istilah aktor untuk maksud yang sama. Menurut Giddens. Kekuasaan merupakan komponen inheren interaksi sosial. Kekuasaan juga merupakan aspek primer dan integral dalam kehidupan sosial.
Lebih lanjut mengenai kekuasaan, Giddens berpendapat:
1. Kekuasaan secara instrinsik terkait dengan agen manusia, maka kekuasaan harus diterima sebagai suatu fenomena reguler dan rutin dan tidak perlu dikaitkan dengan suatu tindakan tertentu
2. Kekuasaan tidak boleh difahami sebagai yang secara inheren koersif dan penggunaannya mengimplikasikan eksistensi konflik dan sebagai yang intrinsik, bertentangan dengan kebebasan manusia untuk bertindak
3. Kekuasaan juga tidak boleh diperlakukan sebagai resources
4. Kekuasaan semestinya difahami sebagai kapasitas transformatif atau the freedom to act otherwise
Kekuasaan secara intrinsik terkait dengan agensi manusia. Tidak ada agensi tanpa kekuasaan dan agensi itu tidak mungkin bertindak tanpa menggunakan kekuasaan. Namun, kekuasaan itu baru menjadi kenyataan, ketika digunakan dengan memakai struktur.
Sumber daya yang secara analitis dibedakan Giddens sebagai sumber daya alokatif (allocative resources)[5] dan sumber daya otoritatif (authoritatice resources)[6] merupakan parameter utama bagi agensi dalam menjelmakan kekuasaannya.
2. Struktur
Struktur menurut Giddens, menunjuk pada peraturan (rules) dan sumber daya (resources). Peraturan menunjuk pada prosedur tindakan. Istilah dualitas struktur, diungkap Giddens sebagai relasi antara agensi dan struktur. Sejatinya, antara agensi dan struktur, bukan merupakan dualisme, melainkan dualitas. Melalui dualitas struktur diletakkan dasar untuk teori reproduksi sosial dengan postulatnya, bahwa terdapat hubungan inheren antara produksi dan reproduksi interaksi. Dengan dualitas itu, kiranya dapat menghindarkan perangkap kembar teori objektivisme dan subjektivisme. *****